Kredibell.com (Mesuji) – Kepala Desa Tanjung Mas Rejo, Nanang Supriyanto dikabarkan jatuh sakit sejak 4 bulan lalu hingga kini. Demi bisa sehat tubuh pulih kembali, diceritakan oleh Sekertaris Desa setempat, Kades Nanang sampai menjalani pengobatan alternatif ke “orang tua” alias dukun di luar daerah.
“Sekarang dia lagi berobat ke orang tua, alternatif maksudnya. Ia sedang tidak di rumah. Sakitnya itu di kuping terkena bintik merah kata orang sakit herpes, sehingga ketika diajak ngobrol dirinya kurang mendengar suara kita,” ungkap sekdes setempat, saat dikonfirmasi di balai desa Tanjung Mas Rejo, Rabu (23/4/2025).
Bukan hanya sakit di area telinga, sekdes menyebut vita suara Kades Nanang sampai rusak akibat mengalami sakit 4 bulan itu.
“Ia benar kades Nanang vita suaranya sampai rusak sehingga ia tidak bisa bicara. Badannya juga kurus sekarang, karena dia makannya mengalami kesulitan akibat sakit yang dideritanya itu. Ia terus menjalani perawatan intensif,” jelasnya.
Sekdes menampik isu bahwa Kades Nanang tidak dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Kades selama dirinya sakit 4 bulan terakhir.
“Bisa dicek kok, dia setiap hari Senin berangkat ke Kantor Balai Desa ini selama sakit ini. Di hari lainnya dia memang sibuk menjalani masa perawatan di sejumlah tempat, atau dia istirahat diam di rumahnya mas,” ujar dia.
Keterangan dari Sekdes Tanjung Mas Rejo itu pun dibenarkan oleh Camat Mesuji Timur, Roli.
Menurutnya, kinerja Kades Nanang cukup baik selama dirinya mengalami sakit 4 bulan terakhir.
“Setahu saya meski sedang sakit dia cukup baik menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Kades. Tidak ada masalah atau gangguan yang timbul selama dirinya menjalani perawatan,” Jabar Camat Roli kepada awak media.
Meski begitu, Camat Roli tetap merespon keluhan dari warga desa melalui pemberitaan media kredibel atas kondisi dan kinerja Kades Nanang saat ini.
“Oke terima kasih atas informasi keluhan dari masyarakat lewat media ini, kami siap evaluasi diri agar terus bisa meningkatkan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ungkap dia.
Ia mengaku belum menerima surat resmi baik dari masyarakat maupun BPD menyangkut situasi ini. (Gst)








